Krian, 2 Oktober 2024 – Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) Universitas Muhammadiyah Surabaya, bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, meluncurkan program pengabdian masyarakat bertajuk "Penerapan Pemetaan Kecerdasan Difabel Berbasis Machine Learning." Program ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi siswa difabel di Sekolah Luar Biasa (SLB) Aisyiah Krian dengan memanfaatkan teknologi EEG (Electroencephalography) untuk mendeteksi kesiapan belajar siswa.

Program ini berfokus pada pemanfaatan teknologi mutakhir untuk mengidentifikasi kekuatan dan kebutuhan belajar individu siswa, sehingga pendekatan pengajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Dr. Tining Haryanti, S.Kom, M.M, M.Kom, ketua pengusul program ini, mengatakan, “Kami berharap program ini bisa memberikan dukungan yang lebih tepat bagi siswa difabel agar mereka dapat mencapai potensi terbaiknya.”

Selain itu, program ini melibatkan kerjasama antara akademisi, pendidik, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan responsif. Kepala Sekolah SLB Aisyiyah Krian, Ibu Ariana, menyampaikan rasa terima kasihnya dengan mengatakan, “Kami sangat berterima kasih atas perhatian yang diberikan untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa difabel. Dukungan ini membuka peluang dan harapan baru bagi anak-anak yang membutuhkannya.”

Teknologi EEG yang digunakan dalam program ini memungkinkan analisis mendalam terhadap kesiapan belajar siswa disabilitas SLB Aisyiah Krian. Alat deteksi yang menunjukkan siap belajar memungkinkan proses pembelajaran yang dilaksanakan dapat lebih optimal. Sedangkan pada deteksi kesiapan belajar yang yang menunjukkan ketidak siapan belajar, aktivitas menggambar, olah raga dan lain sebagainya dapat diterapkan pada siswa tersebut sebelum pembelajaran dilakukan.

Universitas Muhammadiyah Surabaya berkomitmen untuk terus mengembangkan pengabdian masyarakat yang berdampak, terutama melalui inovasi di bidang pendidikan dan teknologi. Melalui program ini, diharapkan akan terjadi perubahan positif yang berkelanjutan dalam sistem pendidikan bagi siswa berkebutuhan khusus, tidak hanya meningkatkan keterampilan akademis mereka, tetapi juga membangun kepercayaan diri dan kemandirian untuk masa depan yang lebih baik.